1. HAKIKAT
MASA DEWASA MENENGAH
PERUBAHAN DI USIA PARUH BAYA
Kini
banyak orang berusia 50 tahun yang memiliki tubuh yang lebih baik, lebih sigap,
dan lebih produktif dibandingkan orang yang berusia 40 tahun dan berasal dari
saru atau dua generasi yang lebih muda. Ketika orang yangmemiliki gaya hidup
sehat dan penemuan medis yang dapat membantu memperlambat proses penuaan
semakin banyak, batas yang ditetapkan untuk usia paruh baya menjadi bergeser
keatas. Ada ungkapan masa kini yang mengatakan “60 tahun adalah usia 40 tahun
yang baru” hal ini menandahkan bahwa banyak orang yang berusia 60 tahun ini
menjadi kehidupan aktif, produktif, dan sehat sama seperti generasi sebelumnya
di usia empat puluhan.
Sebuah
studi menemukan bahwa hampir dari setengah individu yang berusia 65 hinggah 69
tahun menganggap dirinya paruh baya ( National Council on Aging, 2000 ), dan
studi lainnya menemukan pola yang mirip : Setengah dari jumlah individu berusia
60 hinggah 75 menganggap diri meka paru baya ( Lachman, Maier, & Budner, 2000).
Usia paruh baya merupakan masa persiapan yang penting untuk memasuki masa
dewasa akhir, “masa hidup malam”. Namun usia paruh baya datang lebih awal di
masa Jung. Kini rata – rata harapan hidup adalah 78 tahun dan 12 persen dari
populasi Amerika Serikat berusia di atas 65 tahun.
Dimasa
lalu, struktur usia dalam populasi dapat dipresentasikan oleh sebuah paramida,
dngan persentasi terbesar adalah pada tahun kanak-kanak. Sekarang dipersentasi
orang pada usia yang berbeda-beda dalam rentang hidup menjadi lebih mirip,
menciptakan apa yang disebut “rektangularisasi” distribusi usia ( persegi
panjang vertikal ), Rektangularisasi tercipta karena terjadinya peningkatan
kualitas kesehatan yang menyebabkan umur panjang, tingkat kesuburan yang
rendah, dan menuanya kelompok baby-boom.
MENDEFINISIKAN
MASA DEWASA MENENGAH
Bagi sebagian
orang besar, masa dewasa menengah adalah masa dimana terjadi penurunan
keterampilan fisik dan meluasnya tanggung jawab ; sebuahperiode dimana
seseorang menjadi lebih sadar mengenai polaritas usia muda dan berkurangnya
jumlah waktu yang masih tersisa di dalam hidup; suatu titik dimana seseorang
berusaha meneruskan sesuatu yang bermakna kepada generasi selanjutnya; suatu
masa dimana seseorang telah mencapai dan membina kepuasan dalam kariernya.
Singkatnya, masa dewasa menengah mencangkup “keseimbangan antara pekerjaan dan
tanggung jawab relasi di tengah-tengah perubahan fisik dan psikologis yang
berlangsung seiring dengan proses penuaan”.
Seperti
halnya dengan periode usia lainnya, diusia paruh baya individu membuat pilihan,
memilih apa yang hendak dilakukan, bagaimana menginvestasikan waktu dan sumber
daya, mengevaluasi aspek – aspek apa yang ada dalam kehidupannnya yang perlu
diubah. Masa dewasa menengah adalah periode usia ketika perolehan dan
kehilangan maupun faktor – faktor biologis dan sosial-kultural menjadi
seimbang. Meskipun di masa dewasa menengah terjadi penurunan fungsi biologis,
dukungan sosial budaya seperti pendidikan, karier, dan relasi mencapai
puncaknya. Dengan demikian, masa dewasa menengah mungkin merupakan sebuah
periode perkembangan yang unik, di mana pertumbuhan dan kehilangan saling
mengimbangi.
Sejumlah
ahli berkesimpulan bahwa jika dibandingkan dengan periode sebelumnya dan
periode sesudahnya, usia paruh baya lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial budaya, karena jumlah orang dewasa yang sehat meningkat, maka usia paruh
baya juga berlangsung lama. Dibandingkan dengan paruh baya yang lebih awal,
paruh baya akhir cenderung di warnai oleh “kematian orang tua, anak terakhir
meninggalkan rumah orang tua, menjadi kakek-nenek, mempersiapkan diri untuk
pensiun, dan dalam kebanyakan kasus adalah benar-benar pensiun. Banyak orang
yang berada dalam rentang usia ini dihadapkan pada masalah kesehatan untuk
pertama kalinya. Kemudian meskipun secara keseluruan yang diperoleh maupun yang
hilang dapat mengimbangi, bagi banyak individu, segi kehilangan mulai besar
dari segi pemerolehan. Sebagaimana yang dikatan oleh ahli masa hidup Gilbert
Brim (1992), masa dewasa menengah mengandung banyak perubahan dan liku-liku.
Sukses dan kegagalan silih berganti. Irene
2. PERKEMBANGAN FISIK
PERUBAHAN FISIK
Perubahan fisik yang berlangsung di
awal masa remaja atau penurunan secara mendadak yang kadang-kadang terjadi di
usia lanjut , perubahan fisik yang berlangsung di usia paruh baya biasanya
berlangsung secara bertahap. Sejumlah perubahan fisik yang berlangsung di usia
paruh baya.
·
Tanda-tanda
yang tampak
Salah
satu tanda-tanda perubahan fisik yang tampak paling jelas di masa dewasa
menengah adalah penampilan fisik. Tanda-tanda penuaan akan terlihat pertama
kali di usia empat puluhan atau lima puluhan. Kulit mulai berkerut dan
mengendur karena kehilangan lemak dan
kolagen yang terletak di bawah jaringan kulit (farage & kawan-kawan
2009),pigmentasi yang terjadi di
daerah kecil tertentu di kulit
menghasilkan bercak penuaan, khususnya di daerah yang terkena sinar matahari
seperti tangan atau wajah. Kuku jari tangan
dan jari kaki bergerigi, menjadi lebih tebal, dan rapuh.
Banyak
orang yang berada di usia paruh baya ini melakukan bedah kosmetik, mengecet
rambut, mengenakan wig, mengikuti program penurunan berat tubuh, berpartisipasi
dalam kelompok olahraga, dan mengonsumsi sejumlah besar vitamin yang diperuntukkan bagi usia
paruh baya.
·
Tinggi
dan Berat Tubuh
Di
usia paruh baya, tinggi tubuh individu dapat mengalami penyusutan sementara
berat tubuh bertambah. Berkurangnya tinggi tubuh yang disebabkan oleh proses
penuaan. Rata-rata jumlah lemak tubuh di usia remaja adalah sekitar 10 persen
dari berat tubuh; pada usia paruh baya, jumlahnya meningkat hingga mencapai 20
persen. Dalam sebuah survey nasional, 29 persen orang dewasa Amerika Serikat
berusia 40 hingga 59 tahun dianggap mengidap obesitas.(pusat pencegahan dan
pengendalian penyakit,2006). Kelebihan berat tubuh dapat membahayakan kesehatan di usia paruh baya (Himes, 2009b,
Wyn & Peckham, 2010).
·
Kekuatan
sendi dan tulang
Kekuatan
fisik maksimum sering kali dicapai pada usia duapuluhan. Fungsi puncak dari
sendi-sendi biasanya di usia dua puluhan. Diusia paruh baya. Waktu di mana
sendi individu menjadi kaku dan lebih sulit digerakkan. Maksimum kepadatan
tulang terjadi diakhir usia tiga puluhan; setelah itu kepadatan tulang menurun
secara progresif. Kehilangan tulang dimulai dengan lambat, namun meningkat pada
usia lima puluhan.
·
Penglihatan
dan pendengaran
Ketajaman
akomodasi mata- kemampuan memfokuskan dan mempertahankan sebuah bayangan pada
retina-mengalami penurunan antara usia 40 hingga 59 tahun. Pada usia 60 tahun,
retina menerima hanya sepertiga cahaya dari yang di terimanya pada usia 20 tahun, biasanya karena pengecilan ukuran
pupil ( Scialfa & Kline, 2007). Pada
usia 40 , pendengaran juga mulai menurun. Asesmen auditori mengindifikasikan
bahwa kehilangan pendengaran 50 persen terjadi pada individu berusia 50 tahun.
·
Sistem
Kardiovaskular
Usia
paruh baya adalah suatu masa dimana tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol
tinggi sering kali mengejutkan orang dewasa (Lachman,2004). Penyakit
kardiovaskular meningkat di usia paru baya. Tekanan darah (hipertensi ) juga
muncul di usia empat puluhan dan lima puluhan. Ketika menopause, tekanan darah
wanita dapat meningkat tajam biasanya tetap di atas melibihi pria sepanjang
hidupnya (Taler,2009). Masalah yang
meningkat dimasa dewasa menengah dan
akhir adalah gangguan metabolism (metabolic disorder), sebuah kondisi yang
ditandai oleh adanya hipertensi,obesitas, dan resistansi insulin.
·
Paru-Paru
Diusia
paruh baya, kapasitas paru-paru
mengalami perubahan kecil. Meskipun demikian, sekitar usia 55 tahun, protein di
jaringan paru-paru menjadi kurang elastis. Kapasitas paru-paru individu yang
merokok akan menurun dengan cepat di usia paruh baya.
·
Tidur
Di
usia paruh baya, beberapa aspek dalam tidur menjadi lebih bermasalah (McCrae
& Dubyak, 2009). Jam tidur tetap sama dimasa dewasa awal. Usia empat
puluhan, periode bangun menjadi lebih sering dan terdapat tidur yang kurag
pulas. Masalah tidur diusia paruh baya lebih banyak dialami individu yang
menggunakan obat-obatan yang disertai
dengan resep ataupun tanpa resep dokter, kegemukan, memiliki penyakit
kardiovaskular, atau depresi (Kaleth & kawan-kawan 2007; Loponen & kawan-kawan,2010).
KESEHATAN DAN PENYAKIT
Di
masa dewasa menengah, frekuensi individu yang mengalami kecelakaan berkurang
dan tidak terlalu mudah terserang selesma dan alergi seperti ketika
kanak-kanak, remaja, atau dewasa awal. Banyak yang melalui masa dewasa menengah
tanpa terkena penyakit atau masalah kesehatan yang menetap.
Penyakit kronis ditandai
dengan penyakit yang lambat dan berlangsung lama. Penyakit kronis jarang
dialami seseorang dimasa dewwasa awal. Penyakit kronis terbesar yang dialami
diusia paruh baya, diikuti dengan hipertensi. Variasi penyakit kronis di usia
paruh baya bervariasi sesuai gender. Dibandingkan wanita, pria yang mengalami
penyakit kronis yang fatal (seperti penyakit jantung, kanker, dan stroke) lebih
banyak disbanding wanita, wanita lebih banyak mengalami penyakit yang tidak
fatal (seperti varicose veins dan bursitis).
Sistem Kekebalan Tubuh
dan Stres. Sistem kekebalan tubuh dapat menjaga
kesehatan dengan cara mengenali dan menghancurkan materi-materi asing seperti
bakteri, virus, dan tumor. System kekebalan tubuh dapat menurun seiring
bertambahnya usia. System kekebalan tubuh mengandung miliaran sel darah merah
dan darah putih yang terletak di dalam system sirkulasi. Ketika seseorang
berada dalam kondisi stress virus atau bakteri cenderung memperbanyak diri dan
mengakibatkan penyakit. Sel NK adalah tipe sel darah putih yang kemungkinan
besar muncul dalam kondisi stress rendah. Level sel NK yang lebih rendah dalam
situasi stress mengindikasikan system kekebalan yang lemah.
Stress dan Sistem
Kardiovaskular. Stress dan emosi-emosi negative
dapat memengaruhi perkembangan dan rangkaian penyakit kardiovaskular dengan
cara mengubah proses-proses fisiologis.
Budaya dan Kesehatan. Budaya
berperan penting terhadap penyakit jantung. Kondisi hidup dan gaya hidup
individu-individu di dalam sebuah kelompok etnik dipengaruhi oleh status
sosio-ekonomi, status imigran keterampilan bahasa dan social, peluang
pekerjaan, dan sumber daya sosial.
ANGKA KEMATIAN
Sampai dengan
pertengahan abad ke-20, penyakit indeksi menjadi penyebab utama kematian,
ketika angka penyakit infeksi telah menurun dan jumlah individu yang hidup
hingga usia paruh baya sudah lebih banyak, di usia paruh baya, banyak kematian
disebabkan oleh kondisi tunggal dan sudah dapat diidentifikasi, di mana pada
usia tua, kematian lebih sering disebabkan oleh kombinasi efek dari beberapa
kondisi kronis (Gessert, Elliott, & Halle, dalam John W. Santrock, 2003).
SEKSUALITAS
Climacteric
adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan transisi hidup paruh
baya di mana terjadi kemunduran dalam hal fetilitas. Marilah kita
mengeksplorasi perbedaan-perbedaan substansial dalam hal climacteric pada wanita dan pria.
v Menoupause
1. Menoupause
adalah suatu waktu di usia paruh baya, biasanya di akhir empat puluhan atau
awal lima puluhan, ketika menstruasi wanita sepenuhnya berakhir. Rata-rata usia
periode mestruasi terakhir wanita biasanya adalah 51 tahun (wise, dalam John W.
Santrock, 2006).
2. Perimenopause
adalah periode transisi dari periode menstruasi normal menuju periode tanpa
menstruasi sama sekali, yang sering kali membutuhkan waktu hingga 10 tahun (De
Franciscis & kawan-kawan, 2007; Seritan & kawan-kawan, 2010 dalam John
W. Santrock)
v Perubahan Hormonal Pada
Pria Paruh Baya
Para pria
mengalami perubahan hormonal di usia lima puluhan dan enam puluhan, namun
perubahan yang mereka alami tidak sedrastis seperti penurunan estrogen seperti
yang di alami wanita. Produksi testosterone mulai menurun sekitar 1 persen
pertahun selama masa dewasa menengah, dan jumlah sperma biasanya secara
perlahan juga menurun, meskipun demikian pria tidak kehilangan fertilitasnya di
usia setengah baya (Harman, 2007 dalam John W. Santrock).
Perkembangan
yang umum terjadi pada pria paruh baya adalah disfungsi ereksi, ketidakmampuan
untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang berpengaruh terhadap kepuasan
performa seksual (De Berardis & kawan-kawan, 2009 dalam John W. Santrock).
v Sikap dan Perilaku
Seksual
Meskipun jika
dilihat dari sudut biologis fungsi seksual pria dan wanita cenderung menurun di
masa dewasa menengah, pada umumnya mereka juga lebih jarang melakukan aktivitas
seksual dibandingkan di masa usia dewasa awal (Waite, Das, & Laumann, 2009
dalam John W. Santrock).
Studi
longitudinal terbaru yang berskala besar mengungkapkan bahwa mansturbasi lebih
sering dilakukan saat memasuki masa awal perimenopause tapi menurun selama masa
pascameopause (Avis & kawan-kawan, 2009 dalam John W. Santrock).
3. PERKEMBANGAN
KONGNITIF
( Horn & Donaldson, 1980) . Horm
menyatakan bahwa crystallized
intelligence,
INTELIGENSI
Fluid Intelligence
dan Crystallized Intelligence Menurut
John horn, di usia paruh baya ada sejumblah kemampuan yang mulai menurun dan
ada pula sejumblah kemampuan yang meningkat akumulasi dari informasi dan
ketrampilan verbal terus meningkat di masa dewasa menengah, sementara fluid
intelligence, kemampuan seseorang untuk melakukan penalaran secara
abstrak, mulai menurun di masa dewasa menengah. Crystallized intelligence, akumulasi
dari informasi dan keterampilan verbal terus meningkat di masa dewasa menengah.
Data Hord dikumpulkan dengan menggunakan cara cross-sectional. Cross-sectional
adalah studi yang menilai individu-individu yang berasal dari berbagai usia di
waktu yang bersamaan, sebagai contoh, studi cross-sectional
dapat menilai intelegensi dari kelompok yang berusia 40-an hingga 50-an, dan 60
tahun, dalam sebuah evaluasi tunggal, seperti yang dilakukan di tahun 1980.
Dalam studi ini, individu yang berusia 40 tahun yang dilahirkan pada tahun 1940
dan yang berusia 60 tahun dilahirkan pada tahun 1920. Kedua zaman ini
memberikan peluang ekonomi dan pendidikan yang berbeda. Individu yang berusia
60 tahun cenderung memiliki peluang pendidikan yang lebih kecil di masa
perkembangannya. Dengan demikian, seandainya tes intelegensi yang di lakukan
secara cross-sectional terhadap individu 4o tahun dan 60 tahun memperlihatkan
hasil yang berbeda.
Studi Longitudinal Seattle
Studi ini
melibatkan evaluasi kemampuan intelektual yang luas di masa dewasa di pelopori
oleh K. Warner Schaie. Ia melakukan tes terhadap 500 individu di tahin 1956,
secara periodic, jumblah partisipan ditambah. Focus utama dari studi
Longitudinal seattle adalah perubahan dan stabilitas intelegensi individu.
Kemampuan utama yang di tes adalah sebagai berikut:
-
Perbendaharaan kata
(kemampuan untuk memahami ide-ide yang diekspresikan secara verbal).
-
Memori verbal
(kemampuan untuk melakukan econding dan mengingat unit bahasa yang bermakna,
seperti daftar kata-kata).
-
Angka (kemampuan untuk
melakukan perhitungan matematis sederhana seperti menambah, mengurangi,
mengalikan).
-
Orientasi spasial
(kemampuan untuk memvisualisasikan dan melakukan masa stimuli secara mental
dalam ruang dua dan tiga dimensi).
-
Penalaran induktif
(kemampuan untuk mengenali dan memahami sejumblah pola untuk memecahkan
contoh-contoh masalah).
-
Kecepatan perceptual
(kemampuan untuk membuat diskriminasi sederhana terhadap stimuli visual secara
cepat dan tepat).
Schai
(2007) baru-baru ini meneliti perbedaan
generasi pada orang tua dan anak-anak mereka dalam kerangka waktu selama lebih
dari tujuh tahun dari usia 67 tahun. Orangb tua di nilai ketika mereka berusia
60 hingga 67 tahun. Tingkat keberfungsian kognitif yang lebih tinggi untuk
generasi kedua terjadi pada penalaran induktif, memori verbal, dan orientasi
spasial, sementara generasi pertama mendapat skor lebih tinggi pada kemampuan
numeric. Hal yang patut dicatat adalah bahwa generasi orang tua menunjukkan
penurunan kognitif dari usia 60 hingga 67 tahun tapi keturunan mereka
menunjukkan kestabilan atau peningkatan yang kecil pada fungsi kognitif dalam
kisaran usia yang sama.
PEMROSESAN
INFORMASI
Pendekatan
pemrosesan informasi menyediakan cara lain untuk menelaah kemampuan kognitif.
Beberapa perubahan pemrosesan – informasi yang terjadi di masa dewasa menengah
adalah kecepatan dalam pemrosesan informasi, memori, keahlian, dan keterampilan
pemecahan-pemecahan masalah yang bersifat praktis.
Kecepatan dalam
Pemrosesan Informasi
Kecepatan
perspektual mulai menurun di masa dewasa awal dan penurunan ini terus berlanjut
hingga masa dewasa menengah. Cara umum untuk menilai kecepatan informasi adalah
melalui tugas kecepatan reaksi, dimana individu hanya cukup menekan tombol
segera setelah mereka menangkap cahaya. Meskipun demikian, ingatlah bahwa
menurun ini tidak bersifat dramatis sebagian besar hanya berbeda sebesar 1
detik. Minat yang ada kini menfokuskan pada kemungkinan yang menyebabkan
menurunya kecepatan dalam pemrosesan informasi pada orang dewasa (
Salthouse,2009 ). Penyebabnya mungkin bisa disebabkan karena level analisis
yang berbeda, seperti kognitif mempertahankan tujuan, peralihan antartugas,
mempertahankan representasi internal dari distraksi, neuroanatomi Perubahan di
area otak tertentu , seperti korteks prefrontal, dan neurokimia Perubahan dalam
sistem neurotransmitor.
Memori
Memori verbal
mencapai puncaknya di usia 50-an. Meskipun demikian, beberapa studi lain
menemukan bahwa memori verbal terlihat menurun di usia paruh baya, khususnuya
jik dinilai dengan menggukan pendekatan cross sectional ( Salthouse,2009 ).
Sebagai contoh, dalam sejumlah studi, orang dewasa yang lebih muda
memperlihatkan performa yang lebih baik dibandingkan dewasa yang lebih tua
dalam mengingat daftar kata, angka, atau prosa bermakna.
Meskipun
demikian, beberapa ahli berpandangan bahwa temuan ini disebabkan peneliti
membandingkan memori individu yang berusia 20-an dengan yang berusia 60-an.
Dalam pandangan ini, di masa awal usia paruh baya penurunan memori hanya
sedikit atau sama sekali tidak terjadi; penurunan memori baru terjadi pada masa
pertengahan usia paruh baya atau masa dewasa akhir. Dengan demikian, Park
menyimpulkan bahwa penyebab kemunduran memori di akhir usia paruh baya adalah
banyaknya informasi yang semakin lamaa semakin menumpuk dalam perjalanan waktu
semasa dewasa.
Penurunan memori
cenderung lebih sering terjadi jika individu tidak menggunakan strategi memori
yang efektif, seperti penyusunan dan pembayangan. Dengan penyusunan daftar
nomor telepon ke dalam kategori yang berbeda ataupun membayangkan nomor telepon
sebagai wakil dari objek-objek tertentu seperti rumah, ada banyak orang yang
dapat meningkatkan memorinya di masa dewasa menengah.
Keahlian
Keahlian
dibidang tertentu lebih banyak tampil dimasa dewasa menengah dibanding di masa
dewasa awal. Mengembangkan keahlian dan menjadi ahli di suatu bidang biasanya
merupakan hasil dari pengalaman, belajar, dan usaha selama bertahun-tahu.
Perbedaan strategi yang digunakan
oleh ahli dan orang baru adalah mencangkup hal-hal berikut ini :
1.
Dalam menyelesaikan
masalah di bidangnya, ahli lebih banyak mendasarkan pada akumulasi pengalaman
mereka.
2.
Dalam memecahkan
masalah dibidangnya, ahli sering memproses informasi secara otomatis dan menganalisis
secara efektif dibandingkan orang baru.
3.
Dalam memecahkan
masalah di bidangnya, ahli memiliki strategi yang lebih baik dan singkat
dibandingkan orang baru.
4.
Dalam memecahkan
masalah di bidangnya, ahli lebih kreatif dan fleksibel di bandingkan orang
baru.
Pemecahan
Masalah Praktis
Nancy Denney (
1986, 1990 ) mengobservasi lingkungan seperti bagaimana orang dewasa muda dan
orang dawasa paruh baya menghadapi seorang pemilik tanah yang tidak memasang
perairan dan apa yang hendak mereka lakukan seandainya sebuah bank tidak
berhasil memberi cek. Hasil meta-analisis terhadap studi-studi ini
mengindikasikan bahwa pemecahan masalah sehari-hari dan efektivitas dalam
pengambilan keputusan tetap stabil di masa dewasa awal dan masa dewasa menengah
kemudian menurun dimasa dewasa ahkir.
4. Karier,
Pekerjaan, dan Waktu Luang
·
PEKERJAAN DI USIA PARUH BAYA
Orang
dewasa diusia paruh baya dapat mencapai puncak didalam posisi maupun
penghasilan. Usia paruh baya adalah masa untuk mengevaluasi, menilai, dan merefleksikan
pekerjaan yang di lakukan dan yang ingin di lakukan di masa depan. (Moen,2009).
Isu yang di hadapi orang diusia paruh baya adalah mengenali keterbatasan
kemajuan karier, memutuskan apakah hendak mengubah pekerjaan atau karier,
memutuskan apakah hendak menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan serta
merencanakan pensiun (Stern & Huyck, 2001). Dalam sejarah , pensiun adalah
transisi yang dialami pria, tapi saat ini lebih banyak pasangan yang
merencanakan dua pensiun, suami dan istri (Moen, 2009;Moen ,Kelly, &
Magennis, 2008).
·
Tantangan
dan Peruahan karier
Salah
satu hasil dari usia ini adalah menawarkan insentif kepada para pekerja paruh baya untuk pensiun dini – di usia 50
–an atau dalam sejumlah kasus diusia 40-an dibandingkan usia 60-an.
Beberapa
perubahan karier di usia paruh baya berkaitan dengan motivasi diri; perubahan
yang lain diakibatkan karena kehilangan pekerjaan (moen, 2009). Aspek masa
dewasa menengah adalah menyesuaikan harapan-harapan ideal mereka dengan kemungkinan-kemungkinan
yang realistis , dipandang dari berapa banyak waktu yang dimiliki individu
sebelum mereka pensiun dan seberapa
cepat mereka berhasil. Sigmund freud
pernah berkomentar bahwa ada dua hal yang perlu dilakukan secara baik oleh
orang dewasa adalah beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat dan mencintai.
·
WAKTU
LUANG ( Leisure)
Waktu luang( leisure) adalah
watu yang menyenangkan setelah bekerja, serta individu bebas untuk melakukan
aktivitas dan minat sesuai pilihan sendiri-contohnya , hobi, olahraga, atau
membaca. Dimasa dewasa menengah ,individu memiliki persediaan uang lebih
banyak;dan memiliki lebih banyak waktu dan peluang untuk dibayar ketika
berlibur. Orang dewasa dimasa hidup paruh baya secara psikologis perlu mulai
mempersiapkan diri untuk pensiun. Seorang dewasa mengembangkan aktivitas waktu
yang dapat dilanjutkan ketika pensiun maka transisi dari kerja menuju pensiun,
maka transisi dari kerja menuju pensiun menjadi kurang menekan.
5. Agama dan Makna Hidup
Agama Dan Kehidupan Orang Dewasa.
Dalam Studi yang
dilakukan MacArthur, “Study of Midlife Development”, lebih dari 70 persen orang
dewasa menengah di Amerika Serikat mengatakan dirinya religius dan menganggap
spritualitas sebagai bagian utama kehidupannya (Brim.1999)
Agama Dan Kesehatan.
Bagi
individu-individu yang menganut agama besar, terdapat kaitan antara agama dan
kesehatan fisik (camphel,yoon, & Johnstone, 2009; McCullough & Willoughby, 2009), Para peneliti menemukan
bahwa komitmen religius membantu menurunkan tekanan darah dan hipertensi hingga
level menegah,dan bahwa kehadiran di kegiatan keagamaan berkaitan dengan
penurunan tekanan darah (Gilium & Ingram. 2007). Selain itu, sejumlah studi
mengkonfirmasikan hubungan positif antara partisipasi religius dengan
panjangnya usia (Oman & Thoresen,2006).
Makna hidup
Frankl
menyebutkan tiga kualitas yang hanya dimiliki oleh manusia, yakni
spiritualitas,kebebasan dan tanggung jawab. Dalam pandangan Frankl,
spritualitas tidak memiliki dasar agama.Spritualitas merujuk pada keunikaan
hakikat manusia kepada spirit,filosofi dan pikiran. Menurut Frankl, manusia
perlu mengajukan pertanyaan kepada dirinya sendiri mengenai mengapa mereka ada,
apa yang merka inginkan dari hidup, dan
apa yang menjadi makna dalam hidup mereka,
Dimasa desawa
menengah, individu mulai lebih sering dihadapkan pada kematian, khususnya
kematian orangtua dan saudara-saudara yang lebih tua. Berhadapan dengan
kurangnya waktu dalam hidup, banyak individu di masa ini mulai bertanya dan
mengevaluasi pertanyaan yang diajukan oleh Frankl (Cohen, 2009). Dan,
seabagaimana yang kami nyatakan dalam diskusi dalam mengenai agama dan
mengatasi masalah, mengatasi masalah yang di tempuh dengan cara membuat makna
secara khusus membantu ketika invidu menghadapi stres yang kronis dan
kehilangan.
Roy Baumeister
dan Kathleen Vohs menyatakan bahwa pertanyaan yang menyangkut makna hidup dapat
dipahami menurut empat kebutuhan akan makna, yang membimbing bagaimana
seseorang membuat makna dari hidup mereka:
·
Kebutuhan akan keterarahan. “Peristiwa-peristiwa yang
berlangsung saat ini dapat memperoleh makna dari keterkaitannya dengan
peristiwa-peristiwa di masa depan. “ Keterarahan dapat di bagi ke dalam (1)
tujuan (2) pemenuhan. Hidup dapat diorientasikan ke kondisi dimasa depan yang
di antisipasikan, seperti hidup bahagia selamnya atau dicintai.
·
Kebutuhan akan nilai. Hal ini “dapat
menggiring pada penghayatan mengenai kebajikan dan membenarkan rangkaian-rangkaian
tindakan tertentu,Nilai-nilai memungkinkan seseorang untuk memutuskan apakah
tindakan-tindakan tersebut benar atau salah,” Pandangan Frankl (1984) mengenai
makna hidup menekankan nilai sebagai bentuk utama pemakanaan yang dibutuhkan
orang.
·
Kebutuhan akan penghayatan terhadap
efficacy. Hal ini akan mencakup “keyakinan bahwa seseorang dapat membuat
perubahan. Hidup yang memiliki arah dan nilai namun tidak memiliki efficacy
akan menjadi hidup yang tragis. Seseorang mungkin mengetahui apa yang di inginkan
namun tidak mampu berbuat sesuatu berdasarkan pengetahuaanya itu.” Dengan sense
of efficacy, orang berkeyakina bahwa mereka dapat mengandalkan lingkungannya,
yang dapat member keuntungan-keuntungan fisik maupun kesehatan mentalnya (
Bandura, 2009 )
·
Kebutuhan akan nilai diri (self-worth)
sebagian besar individu ingin menjadi pribadi yang baik dan berharga. Self
worth dapat di kejar secara individual. Para peneliti semakin sering
mempelajari faktor-faktor yang terlihat dalam proses eksplorasi seseorang akan
pemaknaan dalam hidup dan apakah mengembangkan rasa pemaknaan dalam hidup
berkaitan dengan hasil perkembangan yang positif. Penelitian mengindikasikan
bahwa banyak individu menyatakan agama memainkan peran penting dalam
meningkatkan eksplorasi mereka tentang pemaknaan dalam hidup (Krause,
2008,2009). Studi juga menyatakan bahwa individu yang telah menemukan rasa
pemaknaan dalam hidup punya fisik yang lebih sehat dan merasa lebih bahagia,
dan mengalami sedikit depresi, dari pada mereka yang belum menemukn makna dalam
hidup mereka ( Debats, 1990; Krause, 2004, 2009; Parqoat,2002 )
KESIMPULAN
Masa transisi dewasa menengah ketika berusia 40-50
tahun. jika di lihat dari segikongnitif. Masa dewasa menengah berada pada tahap
operasional formal. Pada tahap ini perkembangan intelektual, kedewasaan. Individu
dewasa menengah di tuntut untuk dapat berpikir logis, dan idealis..orang dewasa
menengah dapat menganalisis masalahnya dengan penyelesaian. Dewasa menengah ini
mempunyai aspek penting dalam hidup dalam hidup kebanyakan orang dewasa paruh baya
DAFTAR PUSTAKA
Santrock.W.John.2012.Life Span Development Perkembangan -Masa Hidup. Penerbit : Erlangga
Dengan Power MacPro.