Minggu, 04 Juni 2017

Makalah Pendekatan Psikoanalitik sumber Corey G. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Psikoanalisa adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan metode psikoterapi. Secara Historis, Psikoanalisis adalah aliran pertama dari tiga aliran utama psikologi. Yang kedua adalah behaviorisme, sedangkan yang ketiga adalah eksistensial-humanistik.  Psikoanalisa merupakan suatu sistem dalam psikologi yang berasal dari penemuan-penemuan Freud dan menjadi dasar dalam teori psikologi yang berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku neurotik.
Pendiri dari psikoanalisa yaitu Sigmund Freud. Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia dan meninggal pada tanggal 23 september 1939 di London.Freud adalah Pencipta pendekatan psikodinamika terhadap psikologi, yang memberikan pandangan baru dan menemukan cakrawala baru. Sebagai orang pertama yang mengemukakan konsep ketidaksadaran dalam kepribadian. Konsep-konsep psikoanalisa banyak memberikan pengaruh terhadap perkembangan konseling dan terapi.
Tokoh dari berbagai psikoanalisa orang-orang yang dekat dengan Freud, yang ikut andil dalam memodifikasi, merevisi pelbagai gagasan dasar teori psikoanalisisnya.Lima di antaranya adalah Adler (1870-1937), Jung (1875-1961), Rank (1884-1939), Horney (1885-1952), Sullivan (1892-1949), Fromm (1900-1980),danErikson(1902-1994).







BAB II
    PEMBAHASAN




A.    Pendekatan Psikoanalitik
Salah satu aliran utama dalam sejarah psikologi adalah teori psikoanalitik Sigmund freud. Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan Kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan metode psikoterapi. Sumbangan-sumbagan utama yang bersejarah dari praktek psikoanalitik mencakup:
 1. kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bisa diterapkan pada peredaan penderitaan manusia;
2. tingkah laku yang diketahui sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar;
3. perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian dimasa mendatang.
4. teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara-cara yang digunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme-mekanisme yang bekerja untuk menghindari luapan-kecemasan;
5. pendekatan psikoanalitik  telah memberikan cara-cara mencari keterangan dari ketaksadaran melalui analisis atas mimpi, resistensi, dan transferensi.

B.     Konsep-Konsep Utama
·         Struktur kepribadian           
Menurut pandangan psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri dari tiga sistem; id, ego dan superego.
1.      Id
id adalah sistem kepribadian yang orisinal; kepribadian setiap orang hanya terdiri dari id ketika dilahirkan. id bersifat tidak logis, amoral, dan didorong oleh suatu kepentingan: memuaskan kebutuhan naluriah sesuai dengan asas kesenangan.
2.      Ego
Ego adalah eksekutif dari kepribadian yang memerintah, mengendalikan, dan mengatur. Tugas utama ego adalah mengantarai naluri-naluri dengan lingkungan sekitar. Ego berlaku realistis dan berpikir logis serta merumuskan rencana tindakan bagi pemuasan kebutuhan. 
3.      Superego
Superego adalah cabang moral atau hukum dari kepribadian.Super ego adalah kode moral individu yang urusan utamanya adalah apakah suatu tindakan baik atau buruk, benar atau salah.Super ego mempresentasikan nilai-nilai tradisional dan ideal masyarakat yang di ajarkan oleh orang tua kepada anak.

·         Kesadaran Dan Ketidaksadaran
Konsep ketidaksadaran mencakup :
1.      Mimpi yang merupakan representasi simbolik dari kebutuhan hasrat dan konflik tak sadar;
2.      Salah ucap atau lupa,misalnya terhadap nama tak dikenal;
3.      Sugesti atau pascahipnotik;
4.      bahan yang berasal dari teknik asosiasi bebas; dan bahan yang berasal dari teknik proyektif.
sumbangan freud adalah konsep-konsep kesadaran dan ketidaksadaran kunci utama untuk memahami tingkah laku dan masalah kepribadian. oleh karena itu, sasaran psikoanalitik adalah membuat motif-motif tak sadar menjadi disadari

·         Kecemasan
Kecemasan adalah suatu keadaan tegang yang  memotivasi untuk berbuat sesuatu.Fungsinya adalah memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi bahaya ancaman bahaya itu tidak diambil. Ada tiga macam kecemasan yaitu:
Kecemasan realistis,kecemasan neurotik, dan kecemasan moral.Kecemasan realistis adalah ketakutan terhadap bahaya dari dunia eksternal, dan taraf kecemasannya sesuai dengan derajat ancaman yang ada. Kecemasan neurotic adalah ketakutan terhadap tidak Terkendalinya naluri yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan yang bisa mendatangkan hukuman bagi dirinya. Kecemasan moral adalah ketakutan terhadap hati nurani sendiri.

·         Mekanisme-mekanisme pertahanan Ego
1.      Penyangkalan
Penyangkalan adalah pertahanan melawan kecemasan dengan “menutup mata” terhadap keberadaan yang mengancam. seperti kecemasan atas kematian orang yang dicintai, misalnya sering dimanifestasikan oleh penyangkalan terhadap fakta kematian. orang-orang sering berkecenderungan membutakan diri terhadap kenyataan yang telalu menyakitkan untuk diterima.

2.      Proyeksi
Proyeksi adalah mengalamatkan sifat-sifat tertentu yang tidak bisa diterima ego oleh orang lain. Dengan proyeksi, seseorang akan mengutuk orang lain karena kejahtannya dan menyangkal memiliki dorongan jahat seperti itu.

3.      Fiksasi
fiksasi adalah menjadi “terpaku” pada tahap-tahap perkembangan dan mengambil langkah ketahap selanjutnya bisa menimbulkan kecemasan. Seperti anak yang terlalu bergantung.

4.      Regresi
Regresi adalah melangkah mundur kefase perkembangan yang lebih awal yang tuntutannya tidak terlalu besar. contohnya, anak yang takur sekolah memperlihatkan tingkah laku seperti menangis, mengisap ibu jari dan bersembunyi.

5.      Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah menciptakan alasan yang baik guna menghindari ego dan cedera; berbohong sehingga kenyataannya yang mengecewakan menjadi tidak begitu menyakitkan.

6.      Sublimasi
Sublimasi adalah menggunakan jalur yang lebih tinggi atau yang secara sosial lebih dapat diterima bagi dorongannya. contohnya dorongan agresif yang ada pada seseorang disalurkan kedalam aktivitas seseorang.

7.      Displacement
Displacement adalah mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal sesungguhnya tidak bisa dijangkau.

8.      Represi
Represi adalah meluapkan isi kesadaran yang traumtis atau bisa membangkitkan kecemasan; mendorong kenyataan yang tidak bisa diterima kepada ketaksadaran, atau tidak menyadari hal-hal yang menyakitkan.

9.      Formasi fiksasi
Fomasi fiksasi adalah melakukan tindakan yang berlawanan dengan hasrat-hasrat yang tak sadar; jika perasaan-perasaan yang lebih dalam menimbulkan ancaman, maka seseorang menampilkan tingkah laku yang berlawanan guna menyangkal perasaan-perasaan yang bisa menimbulkan ancaman itu.

C.    Perkembangan Kepribadian

·         Tahun Pertama kehidupan: fase oral
Tugas Pertama fase oral adalah memperoleh rasa percaya yakni percaya kepada orang lain, kepada dunia, dan kepada diri sendiri. Cinta adalah perlindungan terbaik terhadap ketakutan dan ketidakamanan anak-anak yang dicintai oleh orang lain hanya akan mendapat sedikit kesulitan dalam menerima dirinya. Sedangkan anak yang merasa tidak diinginkan, tidak diterima, dan tidak dicintai, cenderung mengalami kesulitan yang besar dalam menerima diri sendiri. Anak-anak yang ditolak akan belajar untuk tidak mempercayai dunia.
·         Usia satu sampai tiga tahun: fase anal
Tugas Fase anal adalah belajar mandiri memiliki kekuatan pribadi dan otonomi serta belajar bagaimana mengakui dan menangani perasaan-perasaan negatif. contoh yaitu toilet training, pada fase anal ini perlu eksperimen,berbuat salah dan mereka tetap diterima untuk kesalahannya
·         Usia tiga sampai lima tahun: Fase falik
Fase falik adalah periode perkembangan hati nurani, suatu masa ketika anak-anak belajar mengenal standar-standar moral serta orang tua yang mempunyai peran penting untuk mengajarkan kepada anak-anaknya agar mengarahkan anak standar-standar moral yang tidak kaku. Efek dari indoktrinasi standar moral yang kaku adalah anak akan merasa berdosa dan akan menghambat kehidupan masa dewasa serta menghambat keintiman. Pada fase falik ini anak membentuk sikap mengenai kesenangan fisik, apa yang benar dan salah dan mengenai maskulin dan feminim. mereka menerapkan bagaimana peran sabagi laki-laki dan perempuan.


                    D .    PROSES TERAPEUTIK

1    .      Tujuan-tujuan Terapeutik
Proses terapeutik difokuskan pada upaya mengalami kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman-pengalaman masa lampau, dibahas, dianalisa, dengan sasaran merekomendasikan kepribadian.

2.      Fungsi dan Peran Terapis
Fungsi utama analisis adalah mengajarkan arti proses-proses ini kepada klien sehingga klien mampu memperoleh pemahaman terhadap masalah-masalahnya sendiri, mengalami peningkatan kesadaran atas cara-cara untuk berubah. Analisis terlebih dahulu harus membangun hubungan kerja dengan klien, kemudian perlu banyak mendengar dan menafsirkan.
3.      Pengalaman klien dalam terapi
Klien harus bersedia melibatkan diri ke dalam proses terapi yang intensif dan berjangka panjang. Selama terapi klien mengalami beberapa tahapan tertentu: mengembangkan hubungan dengan melakukan analisis, mengalami krisis treatment, memperleh pemahaman atas masa lampaunya yang tak disadari, mengmbangkan resistensi untuk belajar lebih banyak tentang diri sendiri, megembangkan terapi dan mengakhiri terapi.

F. PENERAPAN: TEKNIK-TEKNIK DAN PROSEDUR-PROSEDUR TERAPEUTIK

Teknik-teknik pada terapi psikoanalitik disesuaikan untuk meningkatkan kesadaran, memperoleh pengalaman intelektual atas tingkah laku klien, dan untuk memahami makna berbagai gejala. Terdapat lima teknik dasar terapi psikoanalitik: asosiasi bebas, penafsiran, analisis mimpi, analisis atas resistensi, dan analisis atas transferend.
1.      Asosiasi Bebas
Asosiasi bebas adalah suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lampau dan pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situai-situasi traumatik di masa lampau, yang dikenal dengan sebutan katarsis.
2.      Penafsiran
Penafsiran adalah suatu prosedur dasar dalam menganalisis asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi dan transferensi. Fungsi penafsiran adalah mendorong ego untuk mengasimilasi bahan-bahan baru dan mempercepat proses penyingkapan bahan tak sadar lebih lanjut.
3.      Analisis mimpi
Analisis mimpi adalah sebuah prosedur yang penting untuk menyingkap bahan yang tak disadari dan memberikan kepada klien pemahaman atas beberapa area masalah yang tidak terselesaikan.
4.      Analisis dan Penafsiran Resistensi
Resistensi adalah sesuatu yang melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien mengemukakan bahan yang tak disadari. Resistensi bekerja secara khas dalam terapi psikoanalitik dengan menghambat klien dan analisis dalam melaksanakan usahan bersama untuk memperoleh pemahaman atas dinamika-dinamika ketaksadaran klien.
5.      Analisis dan Penafsiran Transferensi
Analisis transferensi adalah teknik yang utama dalam psikoanalisis sebab mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lampaunya dalam terapi. Ia memungkinkan klien mampu memperoleh pemahaman atas sifat dari fiksasi-fiksasi dan deprivasi-deprivasinya, dan menyajikan pemahaman tentang pengaruh masa lampau terhadap kehidupannya sekarang.


BAB III
PENUTUP

G.    Kesimpulan

Ada empat poin penting dari apa yang sudah dipaparkan dalam makalah ini. Pertama, Sigmund Freud telah berkontribusi dalam mengawali lahirnya psikoterapi modern. Sebagai salah satu model konseling, terapi psikoanalitik dengan tokoh utama Freud ini pada mula kelahirannya banyak mengundang kontroversi namun tetap menarik untuk dibahas, bahkan Freud sendiri masuk dalam deretan Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah versi Michael H. Hart. Kedua, pemikirannya mengenai struktur kepribadian yang meliputi id, ego, dan superego banyak mencuri perhatian masyarakat dunia,    

Disiplin ilmu, teorinya mengenai tersebut banyak dipetik. Pemikirannya yang lain tentang struktur pikiran: alam sadar, prasadar,. Ketiga, para neofreudian, seperti Adler, Jung, Horney, Sullivan, dan Erikson telah memberikan Pemikiran baru.
Terapi psikoanalitik merupakan perawatan yang dikembangkan oleh Freud, dengan memusatkan perhatian pada pengidentifikasian penyebab-penyebab tak sadar dari tingkah laku abnormal dengan menggunakan metode hipnotis, asosiasi bebas, analisis mimpi, transferensi, dan penafsiran. Kesemua metode, memiliki kekhasan tersendiri dan identitas yang tidak jauh.

Psikoanalisa sebagai teori dari psikoterapi berasal dari uraian Freud bahwa gejala neurotik pada seseorang timbul karena tertahannya ketegangan emosi yang ada, ketetgangan yang ada kaitannya dengan ingatan yang ditekan, ingatan mengenai hal-hal yang traumatik dari pengalaman seksual pada masa kecil.






DAFTAR PUSTAKA


Corey, G., Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi, PT Refika Aditama;2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Pendekatan Psikoanalitik sumber Corey G. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Psikoanalisa adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat m...